Proses pembuatan furniture yang canggih tidak hanya melibatkan mesin modern, namun juga harus memperhatikan faktor kesehatan dan lingkungan sekitar. Salah satunya adalah proses lapisan UV atau UV Coating. PT Wahana Lentera Raya menggunakan proses UV Coating pada finishing furniture dengan menggunakan mesin berteknologi canggih dari Jerman.
Apa Itu UV Coating Pada Kayu?
UV Coating adalah salah satu jenis proses pelapisan kayu, dengan menggunakan cairan bening yang dapat bereaksi langsung dengan sinar ultraviolet. Tidak seperti proses finishing kayu pada umumnya yang menggunakan sejumlah bahan pelarut berbahaya dan VOC (Voltile Organic Compound), lapisan radiasi UV 100% menggunakan sedikit bahkan tanpa VOC dalam prosesnya. Ini menjadi alasan utama UV Coating menarik banyak perhatian penggunanya.
Selain itu, hasil akhir dari proses UV Coating mampu menciptakan tampilan yang lebih bagus dan bersih serta memberikan perlindungan dari panas, kelembapan, dan kotoran. Estetika kayu yang dihasilkan juga mengkilap dan memanjakan mata.
Apa Saja Manfaat Menggunakan UV Coating?
Setiap jenis finishing furniture pastinya memberikan manfaat yang berbeda-beda. Begitu juga dengan proses UV Coating. Pada proses UV Coating, mampu memberikan perlindungan terhadap abrasi akibat kotoran, kerusakan akibat panas, dan perlindungan terhadap penguapan uap air yang berpotensi mengubah struktur permukaan kayu jika dibiarkan tanpa proteksi.
Sehingga dapat dikatakan UV Coating dapat memberikan keawetan pada produk kayu atau furniture. Anda dapat menggunakan furniture dari proses UV Coating, tanpa risau akan usianya.
Dan yang lebih penting lagi, keuntungan-keuntungan menggunakan UV Coating itu diperoleh dari proses positif. Artinya tanpa memberikan kontribusi negatif terhadap lingkungan, seperti adanya pelepasan bahan kimia berbahaya ke rumah Anda maupun lingkungan sekitar. Tidak hanya itu saja, manfaat lain proses lapisan UV jika dibandingkan dengan metode lain adalah jumlah energi yang digunakan jauh lebih rendah atau efisien daripada proses finishing kayu pada umumnya.
Sedangkan pelapisan kayu konvensional, seperti berbahan minyak dan air, melepaskan pelarut tingkat tinggi. Itu diklasifikasikan sebagai senyawa VOC. Jenis senyawa kimia ini dapat dikatakan berbahaya karena dapat mencemari lingkungan sekitar. Tidak hanya terbukti mengurangi kualitas udara dalam ruangan, namun juga dapat membahayakan kesehatan.
Sebagai contoh adalah lapisan formaldehida, salah satu jenis VOC yang paling umum digunakan. Paparan formaldehida telah terbukti menyebabkan efek samping berbahaya, seperti iritasi pada sinus, sakit kepala, mual, dan kerusakan organ hati dan ginjal. Jadi VOC tidak hanya buruk bagi lingkungan, tetapi juga mampu mengancak kesehatan Anda sendiri.
Dengan perbandingan tersebut, kini Anda dapat memilih proses mana yang lebih baik? Tidak hanya untuk saat ini, tapi manfaat yang mampu dirasakan untuk masa depan. Termasuk fokus terhadap menjaga lingkungan alam sekitar dan kesehatan.
Bagaimana Hasil Produk UV Coating?
Anda akan dimanjakan dengan hasil akhir yang didapatkan dari proses UV Coating. Ada beberapa pilihan hasil akhir cetak yang ditawarkan, antara lain glossy, doff, dan satin.
Eittss tunggu dulu. Proses laminasi juga memberikan hasil akhir yang sama, yaitu glossy dan doff. Lantas apa yang menjadi pembeda dengan hasil akhir UV Coating? Mari kita pelajari lebih detail.
Saat sedang pergi ke toko percetakan, Anda akan lebih sering mendengar kata laminasi dibandingkan UV Coating. Hal ini dikarenakan laminasi memang sudah menjadi metode lama dan terkenal efektif untuk melindungi media di dalamnya, termasuk kayu.
Sementara itu, UV Coating adalah proses dimana substansi kimia dari polymer resin diubah dari cairan menjadi padat dengan bantuan sinar ultraviolet. UV Coating ini dapat dijadikan bahan pengganti laminasi dengan menyediakan sampul perlindungan pada media. Proses ini akan meningkatkan kilauan dan warna jika terkena cahaya. Bahan pelapis yang digunakan memiliki beberapa tingkatan, antara lain semi-gloss, gloss, high-gloss, dan matte. Pemilihan jenis lapisan ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya.
Pada laminasi yang lama, lapisannya lebih tebal. Kondisi ini disebabkan oleh penggunaan platik untuk melapisi cetakan. Apabila cetakan dilipat tajam, cetakan tidak akan mudah rusak karena terlindungi oleh laminasi tersebut.
Kondisi berbeda terlihat pada proses UV Coating. Lapisan yang dihasilkan dari proses UV Coating lebih tipis, karena menggunakan bahan kimia dan penyinaran ultraviolet untuk melapisi kayu. Meski terlihat lebih tipis, kekuatan lapisan dari proses UV Coating tak kalah kuat. Sehingga penggunaan UV Coating pada finishing furniture saat ini dapat diunggulkan.
Sayangnya, tidak semua perusahaan memutuskan untuk menggunakan UV Coating. Hal ini dikarenakan biaya produksi yang meningkat. Namun, PT Wahana Lentera Raya telah berkompeten menggunakan UV Coating dalam proses finishing furniture. Bahkan kami menggunakan standar internasional dengan bantuan mesin canggih dari Jerman. Anda dapat order servis UV Coating maupun jenis finishing furniture lainnya. Hubungi kami dan dapatkan penawaran terbaik sekarang juga!